Monday, 1 April 2013

Observasi Batuan Beku: Dusun Watuadeg, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta



PENDAHULUAN

Batuan beku merupakan batuan yang terjadi karena pembekuan magma. Batuan beku dapat digolongkan berdasarkan genesa, senyawa kimia, mineralogi, dan tempat terbentuknya. Batuan beku dapat dibagi menjadi batuan beku ekstrusi dan batuan beku intrusi bila dilihat dari tempat terbentuknya. Batuan beku ekstrusi merupakan hasil pembekuan magma yang keluar di atas permukaan bumi. Sedangkan batuan beku intrusi merupakan hasil pembekuan magma di dalam perut bumi. Struktur pada batuan beku antara lain Pillow Lava, Masif, Vesikuler, Skoria, Amigdanoidal, Xenolith, Autobreccia. Penelitian ini diharapkan:
  • Dapat mendeskripsikan batuan beku pada singkapan. 
  • Dapat mengetahui struktur batuan beku pada singkapan. 
  • Dapat mengetahui nama batuan beku pada singkapan. 
  • Dapat mengetahui petrogenesa dari batuan beku pada singkapan. 

LOKASI PENCAPAIAN

Gambar 1 : Denah lokasi singkapan dari UPN “Veteran” Yogyakarta

Singkapan ini terletak di pinggir Kali Opak, Barat Dusun Watu Adeg, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Lokasi singkapan ini dapat ditempuh dengan menggunakan sepeda motor. Perjalanan dimulai dari kampus UPN “Veteran” Yogyakarta dengan waktu keberangkatan Sabtu, 23 Maret2013, pukul 14.30 WIB. Menelurusi Jalan Seturan. Kemudian berbelok ke Timur, ke Jalan Laksamana Adi Sucipto, kemudian naik ke jembatan layang, menuju Jalan Janti. Setelah sampai di perempatan, belok ke kiri. Sebagai patokan adalah rumah sakit TNI AU dan juga akademi TNI AU yang berada di sebelah kiri jalan. Terus menelusuri jalan hingga Jalan Maguwo, lalu belok kiri dan terus mengikuti jalan. Sekitar enam kilometer kemudian tiba di lokasi singkapan. Di daerah observasi ini terdapat singkapan batuan beku basa vulkanik. Lokasi singkapan berjarak sekitar 10 km, waktu yang kami tempuh sekitar 30 menit.

PEMBAHASAN

Foto 1 : Kondisi singkapan dengan parameter manusia

Foto singkapan ini diambil pada hari Sabtu tanggal 23 Maret 2013. Cuaca sekitar menunjukan cuaca yang cerah dan berawan tipis. Dengan arah foto ke Barat. Singkapan tersebut terletak di bawah jembatan yang dialiri sungai. Warna lapuk singkapan ini berwarna kecoklatan (warna karat). Warna karat ini terbentuk karena mineral penyusun dari batuan ini adalah mineral Feromagnesia yang selalu terkena oleh udara dan air. Dari bentuknya singkapan ini menunjukan adanya struktur Pillow Lava atau Lava Bantal.

Foto 2 : Singkapan dengan parameter kompas geologi

Dijumpai singkapan batuan beku basa vulkanik dengan warna lapuk coklat kemerahan (warna karat), warna fresh abu-abu, yang menunjukan strukturPillow Lava atau Lava Bantal. Dengan tekstur antara lain,derajat kristalisasinya adalah Hipokristalin, derajat granularitasnya adalah Afanitik –Fanerik sedang (1mm-5mm) bentuk kristalnya Subherdal, relasinya Inequigranular Vitroverik.Batuan beku ini mempunyai komposisi mineralAmfibol (10%), Piroksen (30%), Plagioklas (20%), dan Massa dasar gelas (40%). Sehingga berdasarkan data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa nama batuan ini adalah Basalt.

Foto 3 : Sampel batuan dengan parameter ukur

Jenis Batuan : Batuan Beku Basa Vulkanik
Warna : Abu-Abu
Struktur : Masif
Tekstur :
Derajat Kristalisasi : Hipokristalin
Derajat Granularitas : Afanitik – Fanerik Halus (1mm-5mm)
Bentuk Kristal : Subhedral
Relasi : Inequigranular vitroverik
Komposisi Mineral : Amfibol 10%, Piroksen 30%, Plagioklas 20%, Massa dasar gelas 40%
Nama Batuan : Basalt


Foto 4 : Bentang alam di sekitar singkapan

PETROGENESA

Terdapat rekahan pada litosfer yang di bawahnya terdapat magma. Magma bergerak menuju ke permukaan. Magma keluar ke permukaan dan langsung bertemu dengan air. Magma membeku pada bagian permukaannya saja sedang dalamnya masih liat. Bagian permukaan yang membeku adalah tipis, maka bagian itu mudah merekah. Magma yang masil liat keluar melalui rekahan. Proses tersebut mengalami pengulangan berkali-kali dalam waktu yang lama. Proses tersebut terjadi sampai keadaan magma membeku seluruhnya.


Gambar 2: Sketsa Petrogenesa 

Singkapan batuan ini memiliki struktur Pillow Lava. Pillow Lavamerupakan struktur pada batuan beku luar, ukurannya antara 6 cm – 10 m dan jaraknya berdekatan. Struktur Pillow Lavabiasanya merupakan struktur khas bawah laut, namun pada peristiwa ini struktur terbentuk pada daerah sekitar sungai yang mengalir. Batuan ini termasuk jenis batuan beku basa vulkanik. Batuan ini terjadi karena pembekuan magma yang terjadi di atas atau di dekat permukaan bumi. Memiliki komposisi mineral Piroksen, Plagioklas, Amfibol dan terdapat massa dasar gelas. Batuan ini berwarna gelap, karena didominasi oleh mineral-mineral mafik, sehingga digolongkan menjadi batuan basa.
Struktur ini terjadi karena magma keluar menuju permukaan bumi akibat adanya rekahan-rekahan pada litosfer. Saat magma keluar,magma langsung bertemu dengan air sungai. Karena adanya suhu yang mencolok antara magma dengan air sungai, maka magma langsung membeku. Namun pembekuan itu hanya terjadi pada permukaannya saja sedangkan bagian dalamnya masih liat. Dapat dimisalkan seperti tetesan lilin yang lansung mengeras pada bagian luar tapi sebenarnya di dalam masih liat. Kemudian karena bagian yang membeku itu hanya tipis, maka terjadi rekahan, yang menyebabkan magma yang masih liat tadi keluar. Keluarnya magma lansung akan berpapasan dengan air sungai yang sama kembali. Kemudian terdapat rekahan lagi dan magma keluar kembali. Proses ini terjadi berkali-kali hingga magma sudah tidak dapat keluar lagi atau telah habis membeku.Bentuk dari struktur tersebut akibat tekanan hidrostatis yang membuat bentuknya membulat menyerupai bantal. 

KESIMPULAN 

Berdasarkan data observasi yang telah diperoleh, maka:
  • Sampel batuan di lokasi singkapan terletak di pinggir Kali Opak, Barat Dusun Watu Adeg, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta memiliki struktur Masif. Memiliki tekstur : Derajat kristalisasi Hipokristalin, derajat granularitas Afanitik-Fanerik halus (1 mm – 5 mm), bentuk kristal Subhedral, dan relasi Inequigranular vitroverik. 
  • Singkapan batuan beku basa vulkanik ini memiliki struktur Pillow Lava atau Lava Bantal. Pada singkapan batuan beku basa vulkanik, dilihat dari komposisi mineral pada batuan, maka dapat disimpulkan bahwa nama batuan tersebut adalah Basalt. 
  • Singkapan yang memiliki struktur Pillow Lava ini terjadi karena magma yang keluar ke permukaan bumi melalui zona rekah. Kemudian magma langsung bertemu dengan air sungai. Akibat adanya suhu yang mencolok menyebabkan magma membeku pada bagian permukannya saja tapi dalamnya masih liat. Proses ini berulang hingga magma sudah tidak bisa keluar lagi atau magma telah habis membeku. 


Referensi

No comments:

Post a Comment