Wednesday, 8 May 2013

Observasi Batuan Sedimen Karbonat: Dusun Watuprau, Desa Gununggajah, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Indonesia


PENDAHULUAN

Batuan sedimen merupakan batuan yang terbentuk akibat litifikas bahan rombakan batuan asal atau hasil reaksi kimia maupun hasil kegiatan organisme. Batuan sedimen digolongkan berdasarkan ukuran butirnya. Menurut semen penyusun antarrongganya batuan sedimen dibagi menjadi batuan sedimen silisi dan batuan sedimen karbonat. Dan menurut tertansportasinya atau tidak, batuan sedimen dibagi menjadi batuan sedimen klastik dan non klastik. Jenis batuan sedimen yang antarrongganya terisi oleh semen karbonat dan tanpa mengalami transportasi adalah batuan sedimen karbonat nonklastik. Penelitian ini diharapkan:
  • Dapat mendeskripsikan batuan sedimen karbonat pada singkapan. 
  • Dapat mengetahui struktur batuan sedimen karbonat pada singkapan. 
  • Dapat mengetahui jenis dan nama batuan sedimen karbonat pada singkapan. 
  • Dapat mengetahui petrogenesa dari batuan sedimen karbonat pada singkapan.

LOKASI PENCAPAIAN 

Gambar 1 : Denah lokasi singkapan dari UPN “Veteran” Yogyakarta
Keterangan :
A : Universitas Pembangunan Nasional ‘Veteran” Yogyakarta
B : Lokasi pencapaian
Singkapan ini terletak di Dusun Watuprau, Desa Gununggajah, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Lokasi singkapan batuan ini dapat ditempuh dengan menggunakan sepeda motor. Perjalanan dimulai dari kampus UPN “Veteran” Yogyakarta dengan waktu keberangkatan Jumat, 3 Mei 2013, pukul 13.30 WIB. Pertama melewati Jalan Ring Road Utara ke arah Timur. Telusuri jalan tersebut sampai pada pertigaan di Jalan Laksamana Adi Sucipto. Belok ke Timur. Kemudian lurus terus. Hingga Jalan Solo-Jogja tetap lurus. Di kiri jalan terdapat Candi Prambanan, tetap lurus. Kira-kira sampai 10 km ada pertigaan yang terdapat plang berwarna hijau yang menunjukan arah ke Bayat menuju ke kanan. Kemudian telusuri jalan sampai ada persimpangan, belok kanan. Ikuti jalan lurus itu terus. Terdapat belokan-belokan kecil pada jalan tersebut, namun dapat mudah diketahui jalannya dengan memperhatikan papan penunjuk jalan ke arah Bayat. Kemudian akan menjumpai perjabangan jalan yang tidak terdapat papan penunjuk jalan, tetap lurus. Setelah melewati itu, belok ke kiri ke jalan yang sedikit naik ke atas dengan jalan yang terbuat dari semen. Dari situ persimpangan pertama belok kiri. Lalu belok kanan. Kemudian pada persimpangan ketiga belok kiri lagi. Sekitar 1 km dengan jalan yang menanjak akan di temui singkapan di sebelah kiri. Di daerah observasi ini terdapat singkapan batuan sedimen karbonat yang berbentuk perahu terbalik dengan umur yang sangat tua. Lokasi singkapan berjarak sekitar 40 km, waktu yang dapat ditempuh sekitar 1 jam 30 menit. 


PEMBAHASAN 

Foto 1 : Kondisi singkapan dengan parameter manusia 
Foto singkapan batuan sedimen ini diambil pada hari Jumat tanggal 3 Mei 2013. Cuaca sekitar pada singkapan ini menunjukan cuaca yang cerah namun berawan. Foto ini diambil pukul 15.30 WIB. Dengan arah pengambilan foto menunjuk ke Utara. Pada singkapan ini diketahui nilai strike/dip yaitu N 75° E/ 35°. Singkapan batuan sedimen ini berbentuk perahu terbalik. Warna lapuk singkapan ini berwarna putih kecoklatan. Dari bentuknya singkapan ini menunjukan adanya struktur masif dengan kekar pada beberapa bagian dan adanya struktur-struktur yang menunjukan akibat adanya aliran air. 
Foto 2 : Singkapan di lapangan dengan parameter palu geologi 
Dijumpai singkapan batuan sedimen dengan warna lapuk putih kecoklatan. Batuan ini menunjukan adanya struktur masif, namun karena umur batuan yang sudah lama maka terdapat kekar pada beberapa bagian dan adanya struktur-struktur yang menunjukan bahwa dulunya batuan ini sering dilewati oleh aliran air. Pada batuan sedimen ini, terdapat fosil numulit yang begitu banyak dan tersebar pada semua bagian batuan, sehingga tekturnya tidak dapat dideskribsikan dengan jelas, maka dapat diketahui bahwa batuan ini mempunyai tekstur amorf. Batuan sedimen ini antarrongganya diisi oleh semen karbonat yang dapat dibuktikan dengan adanya busa yang muncul ketikan ditetesi oleh HCL. Dan dari tidak terdapatnya perlapisan maka batuan sedimen karbonat ini pada pembentukannya tidak mengalami transportasi. Sehingga berdasarkan data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa jenis batuan sedimen ini adalah adalah batuan sedimen karbonat nonklastik dengan nama pada batuan yaitu Batugamping Numulit.
Foto 3 : Sampel (hand specimen) batuan dengan parameter ukur 
Jenis Batuan : Batuan Sedimen Karbonat Nonklastik
Warna : Abu-Abu Putih
Struktur : Fossiliferous
Tekstur : Amorf
Komposisi Mineral : Monomineralik Karbonat
Nama Batuan : Batugamping Numulit 

Foto 4 : Bentang alam di sekitar singkapan


PETROGENESA 

Terdapat daerah yang cocok untuk organisme laut dapat hidup dengan baik. Tumbuh organisme laut, jenisnya numulit. Numulit itu mati. Diatas numulit yang mati, tumbuh numulit yang lain. Numulit bawah tertekan oleh numulit atas yang mati. Numulit bawah mengalami sementasi oleh semen karbonat, yang akhirnya menjadi batuan sedimen karbonat. Proses 3 sampai 6 terjadi berulang-ulang dalam waktu yang lama, yang akhirnya terbentuk batuan sedimen yang sangat besar. Adanya aktifitas tektonik menyebabkan batuan tersebut terangkat dan tersingkap pada permukaan.
      

      

   
Gambar 2 : Sketsa Petrogenesa
Zaman dahulu di perairan yang dangkal, dimana adanya suplai matahari yang cukup dan terdapat air yang tenang, dengan daerah yang memungkinkan untuk organisme tumbuh dan berkembang, tumbuh organisme berjenis numulit. Kemudian numulit itu bertambah jumlahnya dan semakin berkembang. Suatu waktu numulit itu lalu mati, namun kemudian tumbuh dan berkembang lagi numulit yang baru di atas numulit yang mati tadi. Kemudian numulit yang ada di atas akan mati, namun akan tumbuh lagi numulit yang lain. Kejadian ini terus berlangsung dalam skala yang besar dan luas dalam sebuah cekungan pengendapan di perairan yang dangkal. Seiring berjalannya waktu, numulit yang mati tersebut akan mengalami tekanan dari numulit lain yang ada di atasnya. Proses itu dinamakan kompaksi. Kemudian akibat adanya tekanan dari segala arah yang dilakukan kepada numulit yang mati oleh numulit di atasnya, maka numulit yang mati tersebut akan mengeluarkan senyawa karbonat. Tapi senyawa karbonat juga dapat muncul dari numulit yang masih hidup maupun dari yang telah larut pada air. Yang akhirnya senyawa karbonat itu menjadi semen bagi numulit yang telah mati. Proses ini disebut sementasi. Setelah mengalami proses litifikasi tersebut (kompaksi dan sementasi) numulit itu terbatukan dan menjadi batuan sedimen. Proses pada kompaksi dan sementasi ini belangsung dan berulang pada numulit yang telah mati. Kemudian akibat adanya aktifitas tektonik, batuan sediment ini terangkat dan tersingkap pada permukaan. 


KESIMPULAN 

Kesimpulan penelitian antara lain:
  • Singkapan berbentuk seperti perahu terbalik yang terletak di Dusun Watuprau, Desa Gununggajah, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah memiliki warna abu-abu putih, memiliki struktur Fossiliferous. Dengan tekstur yang Amorf. Dan memiliki komposisi mineral yaitu monomineralik karbonat. 
  • Singkapan batuan sedimen ini memiliki struktur lapangan masif dengan warna lapuk putih kecoklatan. Kemudian antarrongganya diisi oleh semen karbonat dan terendapkan tanpa mengalami transportasi. Maka batuan ini termasuk batuan sedimen karbonat nonklastik. 
  • Pada singkapan batuan sedimen ini, dilihat dari banyak terdapatnya fosil numulit pada batuan, maka dapat disimpulkan bahwa nama batuan tersebut adalah batugamping numulit. 
  • Singkapan yang memiliki banyak fosil numulit ini terjadi karena banyaknya organisme yang tumbuh kemudian mati, dan diatasnya tumbuh lagi yang baru. Hal tersebut menyebabkan numuli pada bagian bawah tertekan oleh numulit bagian atas. Dan akhirnya dari numulit yang terkompaksi itu mengeluarkan senyawa karbonat yang menjadi semen karbonat. Dan akhirnya menjadi batuan sedimen. Kemudian akibat adanya aktifitas tektonik, batuan tersebut akhirnya terangkat dan tersingkap pada permukaan. 


Referensi:

No comments:

Post a Comment