Keindahan alam merupakan suatu kebaikan yang diciptakan oleh Sang Pencipta
kepada kita, umat manusia. Kerakusan dan ketamakan menjadikan semuanya lenyap
menjadi sebuah bangunan yang menjulang tinggi, mesin berasap, kebisingan tiada
henti bahkan gumpalan bau yang tidak sedap. Hal tersebut menjadikan ekosistem
alam dan hewan menjadi terganggu. Namaku Faid, mahasiswa Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. Semua itu sudah tidak asing bagiku,
lahir dan besar pun di antara benda-benda mengerikan tersebut.
“Ada kalanya sesekali kita perlu keluar dari kota dan mendestinasikan
sebuah perjalanan ke suatu tempat yang masih perawan”, begitulah pikirku.
Tujuannya untuk melihat keindahan alam yang belum terjamah oleh tangan-tangan nakal
manusia. Karena Kita semua perlu tau bahwa vegetasi itu hijau, tanah tempat
berpijak itu coklat, langit itu biru serta udara itu tidak berbau. Kemudian Aku
ingin mengeksposnya, meskipun hanya tertulis pada lembaran atau tertempel pada
kertas foto, agar semua orang mengetaui indahnya ekosistem tanpa usikan manusia.
Hal itulah yang mendasari keinginanku untuk melakukan ekspedisi alam liar dan
menikmati keindahan alamnya.
Tentunya Aku tidak sendiri, ekspedisi ini ku lakukan bersama teman-teman
dari Zero Phase Geophysics Adventure yaitu organisasi pecinta alam di jurusanku,
Teknik Geofisika. Persiapan pertama yang Kami lakukan yaitu mulai membicarakan
mengenai tempat tujuan, biaya akomodasi, rute perjalanan, konsumsi, logistik
dan perijinan. Lokasi tujuan yang Kami pilih berada di daerah Garut, Jawa Barat
tepatnya di Gunung Papandayan. Gunung Papandayan merupakan lokasi wisata alam kawah
pegunungan yang menampilkan keindahan alam yang dapat dinikmati dari ketinggian.
Kami adalah pecinta alam yang tidak akan puas hanya melihat tempat
wisata saja, maka akan Kami buat sebuah rute yang lebih menantang. Rute
pendakian yang Kami pilih dimulai dari arah Utara Gunung Papandayan, yaitu
dimulai dari Gunung Kendang. Penentuan tersebut Kami tentukan dengan melihat
peta citra satelit yang kemudian Kami korelasikan menggunkan peta kontur dari
data SRTM Jawa Barat. Setelah pertimbangan kelandaian lereng berdasarkan nilai
kontur dan kerapatan kontur, Kami telah melakukan plot rute perjalanan.
Akhirnya Kami putuskan untuk melalui rute pendakian yang dimulai pada Gunung
Kendang kemudian menururuni gunung hingga keluar hutan melalui Tegal Panjang,
selanjutnya melakukan perjalanan sampai Gunung Papandayan.