Wednesday 13 March 2013

Tatanan Tektonik

Tatanan tektonik adalah sebuah tatanan terhadap dinamika bumi yang memuat tentang pembentukan jalur pegunungan, jalur gunung api, jalur gempa bumi, dan cekungan endapan di muka bumi yang diakibatkan oleh pergerakan lempeng.

  1. Fore Arc merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan zona tumbukan atau sering di sebut sebagai zona aktif akibat patahan yang biasa terdapat di darat maupun di laut.
  2. Volcanic Arc merupakan jalur pegunungan aktif di Indonesia yang memiliki topografi.
  3. Back Arc merupakan bagian paling belakang dari rangkaian busur tektonik yang relatif paling stabil dengan topografi yang hampir seragam berfungsi sebagai tempat sedimentasi.

Lempeng dan Pergerakannya

Menurut teori ini kerak bumi (lithosfer) yang bersifat sangat kuat dan relatif dingin dapat diibarat suatu rakit yang mengapung di atas mantel astenosfer yang liat dan sangat panas. Kerak benua ada dua, yaitu kerak samudra yang tersusun dari batuan bersifat basa dan kerak benua yang tersusun oleh batuan bersifat asam. Kerak benua mempunyai ketebalan lebih tebal dari kerak samudera. Kerak bumi menutupi seluruh permukaan bumi, namun akibat adanya aliran panas yang mengalir di dalam astenofer menyebabkan kerak bumi ini pecah menjadi beberapa bagian yang lebih kecil yang disebut lempeng kerak bumi. Arus konvensi tersebut merupakan sumber kekuatan utama yang menyebabkan terjadinya pergerakan lempeng.
Gambar 1 : Arus konveksi

Pergerakan lempeng kerak bumi ada 3 macam yaitu pergerakan yang saling mendekati, saling menjauh dan saling berpapasan.
Pergerakan lempeng saling mendekati akan menyebabkan tumbukan dimana salah satu dari lempeng akan menunjam ke bawah yang lain. Lempeng yang menunjam tersebut adalah lempeng samudra, karena densitas lempeng samudra lebih besar dari lempeng benua. Daerah penunjaman membentuk suatu palung yang dalam, yang biasanya merupakan jalur gempa bumi yang kuat atau disebut zona subduksi. Di belakang jalur penunjaman akan terbentuk rangkaian kegiatan magmatik dan gunungapi serta berbagai cekungan pengendapan.
Gambar 2 : Lempeng konvergen

Pergerakan lempeng saling menjauh akan menyebabkan penipisan dan peregangan kerak bumi dan akhirnya terjadi pengeluaran material baru dari mantel membentuk jalur magmatik atau gunungapi.
Gambar 3 : Lempeng divergen

3. Pergerakan saling berpapasan dicirikan oleh adanya sesar mendatar yang besar seperti misalnya Sesar Besar San Andreas di Amerika.

Gambar 4 :Lempeng transform


Kegiatan Tektonik

Pergerakan lempeng kerak bumi yang saling bertumbukan akan membentuk zona subduksi dan menimbulkan gaya yang bekerja baik horizontal maupun vertikal, yang akan membentuk pegunungan lipatan, jalur gunungapi/magmatik, persesaran batuan, dan jalur gempabumi serta terbentuknya wilayah tektonik tertentu. Selain itu terbentuk juga berbagai jenis cekungan pengendapan batuan sedimen seperti palung (parit), cekungan busur muka, cekungan antar gunung dan cekungan busur belakang. Pada jalur gunungapi/magmatik biasanya akan terbentuk zona mineralisasi emas, perak dan tembaga, sedangkan pada jalur penunjaman akan ditemukan mineral kromit. Setiap wilayah tektonik memiliki ciri atau indikasi tertentu, baik batuan, mineralisasi, struktur maupun kegempaanya.
Lempeng – lempeng tektonik ini dapat bergerak relative terhadap suatu tempat yang tetap pada lapisan mantel dan pergerakan relative antara satu lempeng tektonik dengan lempeng lainnya, baik divergen, konvergen dan transform. Pergerakan lempeng-lempeng tektonik ini disebabkan karena adanya aliran konveksi. Contohnya pada Indonesia yaitu lempeng India-Australia bergerak ke utara, lempeng Pasifik ke Barat sedangkan Eurasia relative diam.
Pergerakan lempeng tektonik ini bisa terjadi karena kepadatan relative litosfer samudra dan karakter astenosfer yang relative lemah. Pelepasan panas dari mantel telah didapati sebagai sumber asli dari energi yang menggerakan lempeng tektonik. Pada waktu pembentukannya di mid oceanic ridge, litosfer samudra pada mulanya memiliki kepadatan yang lebih rendah dari astenosfer sekitarnya, tetapi kepadatan ini meningkat seiring dengan penuaan karena terjadinya pendinginan dan penebalan.
Teori yang dapat digunakan untuk menjelaskan terjadinya pergerakan lempeng-lempeng tektonik ini adalah teori seafloor spreading yang menjelaskan bahwa daerah di punggung tengah samudera terjadi pembumbungan arus konveksi (upwelling) dan sekaligus membentuk kerak benua dan kerak samudra. Kerak samudra yang baru terbentuk tersebut selanjutnya bergerak secara lateral menjauh dari pusat erupsi. Di daerah palung, kerak samudra selanjutnya kembali tenggelam atau masuk ke dalam mantel sejalan dengan tenggelamnya arus konveksi (down welling). Arus konveksi bergerak ke mantel atas melalui bagian tengah dari kerak benua dan lama-kelamaan membentuk zona pemekaran antar benua.
Gambar 5 : Gambar tatanan tektonik

Pada dasarnya, geologi struktur Indonesia merupakan suatu usaha untuk mengenal pola struktur dari kepulauan Indonesia, dan mencoba untuk menganalisa sejarah pembentukannya yang dilandasi oleh teori tektonik lempeng.

Gambar 6 : Zona subduksi di Indonesia


Referensi:

1 comment: