Wednesday 6 November 2013

Geomorfologi Daerah Banjarpanepen dan Sekitarnya

Banjarpanepen terletak di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Dilakukan analisa geomorfologi daerah tersebut berdasarkan bentuklahan, kelerengan, resistensi batuan dan pola pengaliran. Analisa dilakukan dengan melihat peta topografi daerah tersebut.

Peta Geomorfologi Daerah Banjarpanepen dan Sekitarnya

Thursday 24 October 2013

Desain Jersey Los Helios

Terdapat 3 logo dalam jersey yang menunjukan identitas lengkap tim. Logo pertama yaitu pada jajaran tertinggi adalah lambang jurusan Teknik Geofisika UPN yang ditempatkan disebelah kanan. Kemudian logo kedua yaitu lambang angkatan 2012. Terakhir adalah logo inisial tim dimana lingkaran bulat adalah bola yang menunjukan tim sepakbola. Untuk memunculkan kesan kalem dan tenang pada desain maka dipilih tema logo adalah black and white.

Lambang Tim

Saturday 18 May 2013

Zona ACD Dan Zona CCD - Praktikum Petrologi

Munculnya mineral karbonat selalu berhubungan dengan kondisi air baik air tawar maupun air laut dimana batuan karbonat tersebut terbentuk. Walaupun mineral karbonat dapat terbentuk pada air tawar dan laut, namun informasi yang diperoleh banyak berasal dari kondisi air laut.

Mineral-mineral karbonat dapat terbentu pada kondisi kedalaman air yang bervariasi., namun produktifitas terbentuknya mineral karbonat hanya pada wilayah dimana cahaya matahari dapat menembus. Cahaya matahari efektif untuk menembus yaitu pada kedalaman 0 – 20 meter yang menunjukan tingkat produktifitas mineral karbonat paling tinggi. 

Gambar Penampang hubungan produksi mineral karbonat terhadap kedalaman laut.

Organisme juga menentukan produktifitas mineral karbonat penyusun batuan karbonat. Organisme tersebut antara lain seperti koral yang umum dijumpai sebagai penyusun batuan karbonat modern yang memiliki komposisi mineral aragonit, sedangkan organisme lainnya seperti algae, foraminifera umumnya tersusun oleh mineral kalsit.

Wednesday 15 May 2013

Observasi Batuan Metamorf: Dusun Watuprau, Desa Gununggajah, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Indonesia



PENDAHULUAN

Batuan metamorf adalah batuan yang dihasilkan dari perubahan-perubahan fundamental dari batuan yang sebelumnya telah ada. Metamorfisme adalah proses rekristalisasi di dalam permukaan bumi yang terjadi dalam keadaan padat, yaitu tanpa melalui fasa cair. Tipe metamorfosa yaitu metamorfosa lokal dan metamorfosa regional. Dan struktur batuan metamorf yaitu struktur foliasi dan struktur non foliasi. Sedangka tekturnya yaitu kristaloblastik dan palimsest (tekstur sisa). Dari komposisinya yaitu ada mineral stress dan mineral antistress. Dan untuk penamaannya ada 5 kriteria, yaitu : asal batuan semula, mineralogi batuan metamorf, tekstur , penamaan secara khusus, serta tekstur dan mineralogi. Penelitian ini diharapkan
  • Dapat mendeskripsikan batuan metamorf pada singkapan. 
  • Dapat mengetahui struktur batuan metamorf pada singkapan. 
  • Dapat mengetahui jenis dan nama batuan metamorf pada singkapan. 
  • Dapat mengetahui petrogenesa dari batuan metamorf pada singkapan. 

Wednesday 8 May 2013

Observasi Batuan Sedimen Karbonat: Dusun Watuprau, Desa Gununggajah, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Indonesia


PENDAHULUAN

Batuan sedimen merupakan batuan yang terbentuk akibat litifikas bahan rombakan batuan asal atau hasil reaksi kimia maupun hasil kegiatan organisme. Batuan sedimen digolongkan berdasarkan ukuran butirnya. Menurut semen penyusun antarrongganya batuan sedimen dibagi menjadi batuan sedimen silisi dan batuan sedimen karbonat. Dan menurut tertansportasinya atau tidak, batuan sedimen dibagi menjadi batuan sedimen klastik dan non klastik. Jenis batuan sedimen yang antarrongganya terisi oleh semen karbonat dan tanpa mengalami transportasi adalah batuan sedimen karbonat nonklastik. Penelitian ini diharapkan:
  • Dapat mendeskripsikan batuan sedimen karbonat pada singkapan. 
  • Dapat mengetahui struktur batuan sedimen karbonat pada singkapan. 
  • Dapat mengetahui jenis dan nama batuan sedimen karbonat pada singkapan. 
  • Dapat mengetahui petrogenesa dari batuan sedimen karbonat pada singkapan.

Tuesday 9 April 2013

Klasifikasi Batuan Sedimen Menurut R.P. Koesoemadinata (1981) - Praktikum Petrologi

Berbagai penggolongan dan penamaan batuan sedimen telah dikemukakan oleh para ahli, baik berdasarkan genetis maupun deskriptif. Secara genetik terdapat dua golongan, yaitu:

1. Batuan Sedimen Klastik

Batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan kembali detritus atau pecahan batuan asal. Batuan asal dapat berupa batuan beku, metamorf dan sedimen itu sendiri.
2. Batuan Sedimen Non Klastik
Batuan sedimen yang terbentuk dari hasil reaksi kimia atau dari kegiatan organisme. Reaksi kimia yang dimaksud adalah kristalisasi langsung atau reaksi organik.

Tuesday 2 April 2013

Observasi Batuan Piroklastik: Dusun Nglengkong, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, DIY, Indonesia


PENDAHULUAN

Batuan piroklastik merupakan batuan yang terbentuk oleh akibat aktifitas gunungapi yang kemudian pengalami pengelasan (welded). Batuan piroklastik digolongkan berdasarkan ukuran butirnya. Menurut mekanisme endapan piroklastik, batuan piroklastik dibagi berdasarkan endapan piroklastik jatuhan, endapan piroklastik aliran dan endapan piroklastik hembusan. Mekanisme endapan piroklastik juga dapat digunakan sebagai penggolongan sebuah batuan piroklastik. Penelitian ini diharapkan:
  • Dapat mendeskripsikan batuan piroklastik pada singkapan. 
  • Dapat mengetahui struktur batuan piroklastik pada singkapan. 
  • Dapat mengetahui jenis dan nama batuan piroklastik pada singkapan. 
  • Dapat mengetahui petrogenesa dari batuan piroklastik pada singkapan. 

Monday 1 April 2013

Observasi Batuan Beku: Dusun Watuadeg, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta



PENDAHULUAN

Batuan beku merupakan batuan yang terjadi karena pembekuan magma. Batuan beku dapat digolongkan berdasarkan genesa, senyawa kimia, mineralogi, dan tempat terbentuknya. Batuan beku dapat dibagi menjadi batuan beku ekstrusi dan batuan beku intrusi bila dilihat dari tempat terbentuknya. Batuan beku ekstrusi merupakan hasil pembekuan magma yang keluar di atas permukaan bumi. Sedangkan batuan beku intrusi merupakan hasil pembekuan magma di dalam perut bumi. Struktur pada batuan beku antara lain Pillow Lava, Masif, Vesikuler, Skoria, Amigdanoidal, Xenolith, Autobreccia. Penelitian ini diharapkan:
  • Dapat mendeskripsikan batuan beku pada singkapan. 
  • Dapat mengetahui struktur batuan beku pada singkapan. 
  • Dapat mengetahui nama batuan beku pada singkapan. 
  • Dapat mengetahui petrogenesa dari batuan beku pada singkapan. 

Tuesday 19 March 2013

Struktur Geologi

Resume

  • —Struktur primer batuan adalah struktur yang terbentuk bersamaan dengan terbentuknya batuan tersebut.
  • —Struktur primer terdapat pada semua jenis batuan, baik pada batuan beku, batuan sedimen, maupun batuan metamorf.
  • —Struktur pada batuan dapat terlihat setelah batuan tersebut tersingkap di atas permukaan bumi.


Tebing Obsidian, Taman Nasional Yellowstone. Lelehan silikat ini begitu kental terlihat bahwa tidak ada kristal yang terbentuk dalam massa besar magma sebelum dipadatkan.
Obsidian Cliff, Yellowstone National Park. This silicic melt was so viscous that no visible crystals formed in this great mass of magma before it solidified.
Mongomery, Carla W. 1987. Physical Geology. USA : Wm. C. Brown Publisher, hal.53.

Wednesday 13 March 2013

Tatanan Tektonik

Tatanan tektonik adalah sebuah tatanan terhadap dinamika bumi yang memuat tentang pembentukan jalur pegunungan, jalur gunung api, jalur gempa bumi, dan cekungan endapan di muka bumi yang diakibatkan oleh pergerakan lempeng.

  1. Fore Arc merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan zona tumbukan atau sering di sebut sebagai zona aktif akibat patahan yang biasa terdapat di darat maupun di laut.
  2. Volcanic Arc merupakan jalur pegunungan aktif di Indonesia yang memiliki topografi.
  3. Back Arc merupakan bagian paling belakang dari rangkaian busur tektonik yang relatif paling stabil dengan topografi yang hampir seragam berfungsi sebagai tempat sedimentasi.

Lempeng dan Pergerakannya

Menurut teori ini kerak bumi (lithosfer) yang bersifat sangat kuat dan relatif dingin dapat diibarat suatu rakit yang mengapung di atas mantel astenosfer yang liat dan sangat panas. Kerak benua ada dua, yaitu kerak samudra yang tersusun dari batuan bersifat basa dan kerak benua yang tersusun oleh batuan bersifat asam. Kerak benua mempunyai ketebalan lebih tebal dari kerak samudera. Kerak bumi menutupi seluruh permukaan bumi, namun akibat adanya aliran panas yang mengalir di dalam astenofer menyebabkan kerak bumi ini pecah menjadi beberapa bagian yang lebih kecil yang disebut lempeng kerak bumi. Arus konvensi tersebut merupakan sumber kekuatan utama yang menyebabkan terjadinya pergerakan lempeng.
Gambar 1 : Arus konveksi