Tuesday 18 December 2012

Mengenal UPN “Veteran” Yogyakarta - Bahasa Indonesia


UPN “Veteran” Yogyakarta terletak di jalan Ring Road Utara. Bila dari Monumen 1 Maret, UPN “Veteran” Yogyakarta dapat ditempuh dengan berjalan ke Timur hingga jalan Kusumanegara. Monumen 1 Maret tersebut berada di jalan Malioboro. Setelah sampai di jalan Kusumanegara, ada papan petunjuk arah menunjuk ke arah Utara. Arah Utara itu menuju Balai Kota. Dari Balai Kota, seseorang berjalan menelusuri jalan ke Utara hingga jalan Solo. Rel kereta api menunjukan bahwa jalan yang ditelusuri itu benar. Kemudian terdapat pombensin di sebelah Timur setelah sampai di jalan Solo. Tepat di sebelah pombensin seseorang menuju ke Utara hingga lampu merah. UPN “Veteran” Yogyakarta terletak di sebelah barat lampu merah.

Banyak gedung yang dapat terlihat dari pintu utama UPN “Veteran” yogyakarta. Pintu utama tersebut terletak di sebelah Utara kampus. Pohon Mahoni yang ada di sepanjang jalan Ring Road dapat juga dilihat dari pintu utama. Selain itu, ada gedung Rektorat yang dapat dilihat di Selatan. Gedung Rektorat tersebut tersusun oleh banyak kaca. Gedung dengan bentuk yang unik yaitu gedung Auditorium dapat dilihat di Barat. Gedung Perpustakaan UPN “Veteran” Yogyakarta dapat terlihat di Timur.

Saturday 1 December 2012

Kebudayaan Islam - Pendidikan Agama Islam

I.          SEJARAH PERADABAN ISLAM
Kata peradaban (al-hadharat, civilisation) seringkali didentikkan dengan kata kebudayaan (al-tsaqafah, culture). Dalam bahasa Arab, selain disebut sebagai al- hadharat, peradaban terkadang juga disebut dengan al-tamaddun. Karena itu tidaklah mengherankan apabila masyarakat madani kemudian diterjemahkan menjadi masyarakat beradab atau civilsociety. Peradaban mencakup aspek material maupun immaterial. Aspek material dicontohkan oleh piramida dan patung Spinx Mesir, istana Al-Hamra, kastil Eropa abad pertengahan, atau gedung WTC yang telah runtuh, sementara aspek immaterial dicontohkan oleh ajaran Islam, ajaran Budha, filsafat Yunani, konfusianisme, kapitalisme, atau sosialisme.
Manusia adalah makhluk yang berakal (al-hayawan al nathiq), sehingga ia mampu berpikir secara progresif dalam membentuk peradabannya. Manusia telah bergerak secara progresif dari jaman batu ke jaman logam. Setiap jaman dimana manusia hidup pasti memiliki peradabannya sendiri-sendiri. Kecanggihan peradaban tidaklah bisa dinilai secara absolut. Suatu peradaban manusia bisa jadi sangat canggih pada masanya, namun ternyata dinilai kuno oleh generasi sesudahnya. Demikianlah seterusnya, baik dalam aspek material maupun immaterial. Dalam aspek material, kaum Aad, kaum Tsanud, dan bangsa mesir Fir’aun telah mampu membangun gedung-gedung tinggi dan kokoh, sebagaimana manusia saat ini telah mampu membangun gedung gedung pencakar langit.
Dalam aspek immaterial, setiap generasi telah menciptakan sistem filsafat dan pemikirannya sendiri-sendiri, tanpa bisa diklaim bahwa yang muncul belakangan lebih canggih daripada yang sebelumnya. Sejauh yang dicatat oleh sejarah, kebudayaan atau peradaban besar telah muncul di Cina, India, Babilonia, Mesopotamia, Yunani, Inka, Persia, Romawi, Arab, dan Eropa. Jadi, peradaban besar telah muncul baik di timur (Cina, India, Babilonia, Mesopotamia, Persia, danArab) maupun di barat (Yunani, Inka, Eropa). Dalam perkembangan peradaban, suatu fenomena yang perlu dihadapi dengan serius ialah benturan peradaban. Dalam segi peradaban umat manusia, Islam telah hadir lengkap dengan nilai-nilai universalnya, dalam upaya memberikan pencerahan terhadap umat manusia pada kurun waktu yang panjang, yakni mulai dari jaman Rasulullah SAW sampai sekarang dan pada area yang sangat luas mulai dari Mekkah sampai hampir seluruh belahan dunia.